nusakini.com-- “Indonesia dan Slovakia sepakat pentingnya peningkatan hubungan antara ASEAN dan Uni Eropa (UE). Upaya tersebut perlu dikedepankan pada saat Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN-UE yang akan diselenggarakan di Bangkok bulan Oktober 2016,” demikian Menlu RI menyampaikan kepada Menlu Slovakia, Miroslav Lajčák pada pertemuan bilateral yang dilaksanakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-71, di New York, 19 September 2016. 

Kedua Menteri Luar Negeri membahas perkembangan dua kawasan, yaitu perkembangan di Uni Eropa paska Brexit serta perkembangan kawasan Asia Tenggara. Kedua Menlu memiliki persamaan pandangan mengenai perlunya sebuah Komunitas seperti ASEAN atau UE untuk tidak menciptakan kesenjangan besar antara isu-isu yang dibahas dengan kebutuhan yang diperlukan oleh rakyatnya. 

Slovakia saat ini juga menjabat sebagai Presiden Uni Eropa hingga Desember 2016, kedua Menlu yakin hal ini berpengaruh positif terhadap upaya meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua Negara serta kerja sama lainnya yang menguntungkan bagi masyarakat kedua Negara.  

Selain membahas berbagai isu perkembangan di kawasan baik di Asia mupun Eropa, kedua Menlu juga bahas potensi dan implementasi kerjasama ekonomi dan perdagangan.  

Indonesia dan Slovakia juga bahas isu yang menjadi kepentingan kedua negara yaitu pencalonan anggota tidak tetap di DK PBB bagi Indonesia untuk periode 2019-2020 dan untuk Slovakia tahun 2028-2029. 

Slovakia adalah mitra dagang RI ke-15 di Eropa Tengah dan Timur (dari 22 negara kawasan ETT). Pada 2015 total perdagangan mencapai USD 57,69 juta, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 28,13 juta. Nilai investasi Slovakia di Indonesia pada periode 2010-2015 tercatat 13 proyek, dengan nilai USD 200ribu, sementara wisatawan Slovakia ke Indonesia mencapai 3888 orang pada 2014. (p/ab)